( BACA DULU BARU COMENT....!!! he..he..he.. ) "Konsep bercinta butuh guru". Setelah di amati tidak hanya belajar yg butuh guru, tidak hanya teori yg butuh guru, tidak hanya praktek yg butuh guru, Ternyata bercinta rasa pun butuh guru agar kisah cinta memiliki konsep untuk bisa tetap stabil dalam berkomitmen... . Bukankah kita sering menjumpai anak muda yg saling cinta namun tak memiliki konsep dalam kisah cintanya, pada akhirnya mereka menganggap bahwa cinta hanya sekedar bersenang2, berhura hura, bermain main, hingga ujung kisah cinta itu adalah perpisahan, permusuhan, penyesalan, kehancuran moral dsb. . Kali ini saya akan sedikit memberi ingatan kpd diri saya sendiri & kpd sang pembaca, Saya mulai dr apa tujuan saling cinta, tidak lain tujuan dari saling cinta adalah menjalin hubungan hati bathiniyyah yg akan menumbuhkan kedamaian, ketenangan, semangat, energi kpd tubuh agar supaya lebih mmberikan kebahagyaan dlm melewati perjalanan hidup ini meskipun terkadang derita menghampiri, krn bila kita saling cinta hanya untuk memanjakan raga maka kita hanya akan berujung kehancuran di dunia maupun di akhirat. . Nahhh... konsep saling cinta ini sudah pasti mbutuhkan GURU/pembimbing/figur yg bisa di jadikan contoh, AWASSSSSS jangan sampai kita salah memilih guru/pembimbing/figur, karena akibatnya salah satu dari pasangan akan merasa tersakiti atau bahkan malah kedua duanya akan saling merasa tersakiti dan yg lebih parahnya ialah saling menyakiti, lalu akan berakhir dg perpisahan yg sangat mengakitkan antara hati bathiniyyah kedua belah pihak. . Semakin banyak korban2 salah pengertian cinta sehingga mereka menganggap bahwa cinta itu hanya imajinasi yg tak ada manfa'atnya, atau bahkan lebih banyak yg menganggap rasa cinta itu tidak ada krn hatinya telah tertutup oleh perkara2 yg bersifaf duniawi sperti hura2, berseng2, harta, pangkat, uang, gengsi, popularitas, sanjungan dsb. . Sekali lagi... ketika kita sudah berani menjalin hubungan cinta pastikan dan tanamkanlah spirit untuk menikah atau keseriusan dlm menjalin hubungan hati bathiniyyah, siapa bilang cinta itu bukan kebutuhan hati bathiniyyah....??? iya memang cinta adl kebutuhan hati batiniyyah. Dan gaya berfikir konsep cinta kita itu tergantung siapa yg kita jadikan guru/pembimbing/figur contoh. Ketika panutan kita itu orang yg suka akan mempermainkan cita, maka kita secara tidak sadar akan mengikuti mempermainkan cinta, resikonya jangan marah jika swatu saat kita di permainkan orang lain yg sedang menduduki posisi kita. Ketika panutan kita adl seorang yg sejati, makaa kita pun akan dgn sendirinya akan sejati saling menjaga, saling mengerti perasaan bagaimana jika kita ada di posisi pasngan kita atau sebaliknya, dan pada akhir saling memahami lalu berusah tidak melakukan NILAI MINUS sesuatu apapun kpd yg lain dimana kita tidak ingin sesuatu yg sama itu terjadi pada diri sendiri, dan juga terus berusah melakukan NILAI PLUS suatu apapun kpd yg lain dimana memang sesuatu itu adl harapan diri sendiri (simpelnya : jangan nyubit kalo ndak mau di cubit - menghormati jika memang kita ingin nyaman di hormati) semoga kita semua di beri anugrah pasangan & keturunan yg indah di dunia dan akhirat... amin... . . . Sekian dari saya, mohon ma'af, semoga bermanfa'at... Hormat saya, ...................... M. Abdul aziz Senin, 24 juli 2017. (01 : 44)
0 Comments
|